Manajemen Sekolah

Oleh : Seno El Fursary

1. Pengertian
Manajemen tidak bisa lepas dari kehidupan setiap orang, karena dalam dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia selalu malakukan pengaturan bagi diri sendiri ataupun keluarganya untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya (self management). Keadaan seperti itu merupakan cerminan dari penerapan manajemen secara naluriah. Dalam melaksanakan manajemen secara naluriah ini akan banyak menimbulkan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Ketidakefisienan juga akan ditimbulkan dalam managemen naluriah ini sehingga tujuan yang diharapkan akan sulit tercapai. Manajemen naluri tidak akan menghasilkan manajemen yang professional. Untuk mencapai manajemen yang profesional maka manajemen tidak bisa lepas dari organisasi.

Ada kaitan yang erat antara organisasi, administrasi dan manajemen. Organisasi adalah sekumpulan orang dengan ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita mereka. (Made Pidarta, 2004: 1). Made Pidarta juga mengatakan bahwa sudah menjadi kesepakatan para ahli tentang pengertian organisasi, yaitu sekelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Adapun administrasi diartikan sebagai tata cara kerja pemerintahan dengan fungsi merencana, mengorganisasi dan memimpin (Wajong, 1983: 1 dan 27). Ada juga yang mendefinisikan administrasi sebagai keseluruhan proses kerja sama para anggota organisasi berdasarkan rasional tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1979: 3).
Manajemen mempunyai arti sesuatu aktivitas menggerakkan orang lain, sesuatu kegiatan memimpin, atas dasar sesuatu yang telah diputuskan terlebih dahulu (Siagian, 1979: 74-75). Selain itu ada juga yang memaknai kata managemen sebagai proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan (Johnson, 1973: 15). Yang dimaksud sumber-sumber adalah orang-orang, alat-alat, media dan bahan-bahan, uang serta sarana. Semua diarahkan dan dikoordinasikan agar terpusat dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen juga diartikan sebagai ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono, 2001: 8).
Dari pengertian-pengertian diatas memang ada kemiripan antara manajemen dan administrasi yang susah untuk membedakannya. Akan teapi (Davis, 1976: 2) yang membedakan manajemen sebagai peranan dan manajemen sebagai tugas. Manajemen sebagai tugas adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sedangkan manajemen sebagai peranan adalah mengerjakan dan melaksanakan keputusan pada tingkat tertinggi.
2. Prinsip-prinsip Manajemen
Untuk menjamin keberhasilan sebuah usaha maka manajemen haruslah dilaksanakan berdasarkan dalil-dalil umum manajemen atau yang lebih dikenal sebagai prinsip-prinsip manajemen.
Dari sekian banyak prinsip manajemen yang dapat diajarkan dan dipelajari oleh seorang calon manajer, berikut ini merupakan prinsip-prinsip manajemen yang telah disampaikan Mustofa dalam artikelnya yang dimuat di situs pribadi dengan nama mustafatope’s weblog. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a. Prinsip Pembagian kerja
b. Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab
c. Prinsip Tertib dan Disiplin
d. Prinsip Kesatuan Komando
e. Prinsip Semangat Kesatuan
f. Prinsip Keadilan dan Kejujuran
(Mustofa, 2008: 1)
Dari prinsip-prinsip manajemen diatas dapat dijelaskan secara lebih detail sebagai berikut :
a. Prinsip Pembagian kerja
Bila sebuah usaha berkembang, maka bertambah pulalah bidang-bidang pekerjaan yang harus ditangani. Maka pembagian kerja diantara semua orang yang bekerja sama dalam suatu usaha tersebut menjadi sangat penting. Di samping pembagian kerja antara atasan dan bawahan (orang yang memimpin dan yang dipimpin). Dalam pembagian kerja perlu diperhatikan penempatan orang-orang yang sesuai dengan keahlian, pengalaman, kondisi fisik dan mentalnya. Tujuan pembagian kerja adalah agar dengan usaha yang sama dapat diperoleh hasil kerja yang terbaik. Pembagian kerja dapat membantu pemusatan tujuan, di samping juga merupakan alat terbaik untuk memanfaatkan individu-individu dan kelompok orang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
b. Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab
Setiap orang yang telah diserahi tugas dalam sesuatu bidang pekerjaan tertentu dengan sendirinya memiliki wewenang untuk membantu memperlancar tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Akan tetapi sebaliknya, semua wewenang tentu harus disertai tanggung jawab terhadap atasan atau terhadap tujuan yang hendak dicapai. Antara wewenang dan tanggung jawab harus seimbang, sehingga setiap orang dapat memberikan tanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diberikan kepadanya.
Wewenang adalah hak memberikan perintah-perintah dan kekuasaan meminta kepatuhan dari yang diperintah. Ada dua jenis wewenang, pertama wewenang atau kekuasaan pribadi yang bersumber kepada kepandaian, pengalaman, nilai moral, kesanggupan memimpin dan lain sebagainya, kedua wewenang resmi yang diterima dari instansi yang lebih tinggi. Wewenang resmi yang diperoleh dari atasan tidak akan mendukung tugas-tugas seseorang, jika tidak diimbangi dengan wewenang pribadi.
Tanggung jawab adalah tugas dan fungsi-fungsi atau kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang petugas. Untuk melaksanakan tugas atau tanggung jawab ini kepadanya harus diberikan wewenang, agar kepatuhan dapat diberikan oleh bawahan dan sangsi dapat diberikan kepada bawahan yang tidak memberikan kepatuhan.
c. Prinsip Tertib dan Disiplin
Sebuah usaha yang dilakukan dengan tertib dan disiplin akan dapat meningkatkan kualitas kerja, dan peningkatan kualitas kerja akan pula menaikkan mutu hasil kerja sebuah usaha. Hakekat dari kepatuhan adalah disiplin, yakni melakukan apa yang sudah disetujui bersama antara pimpinan dan petugas atau para pekerja, baik persetujuan yang tertulis, lisan maupun yang berupa peraturan-peraturan atau kebiasaan-kebiasaan.
d. Prinsip Kesatuan Komando
Di dalam sebuah kapal tidak boleh ada dua nahkoda, demikian pula di dalam sebuah usaha. Untuk setiap tindakan setiap petugas harus menerima perintah dari hanya seorang atasan saja. Bila tidak, berarti wewenang dikurangi, disiplin terancam, ketertiban terganggu, dan stabilitas akan mengalami ujian.
Jika perintah datang dari hanya satu sumber, maka setiap orang juga akan tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang telah diberikan kepadanya.
e. Prinsip Semangat Kesatuan
Makna peribahasa jawa “rukun agawe santosa” atau persatuan adalah kekuatan telah kita pahami dan laksanakan sejak lama. Hal ini harus dipahami oleh setiap anggota kelompok yang hendak melakukan sebuah usaha bersama. Dengan perkataan lain, dalam sebuah usaha bersama, setiap orang harus memiliki jiwa kesatuan: merasa senasib sepananggungan, dari yang paling atas sampai yang paling bawah. Sebab dengan adanya semangat kesatuan yang teguh maka setiap orang akan bekerja dengan senang dan memudahkan timbulnya inisiatif dan prakarsa untuk memajukan usaha.
f. Prinsip Keadilan dan Kejujuran
Semangat kesatuan hanya dapat dibina jika prinsip keadilan dan kejujuran diterapkan dengan baik sehingga setiap orang dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan setia.
Keadilan dituntut misalnya dalam penempatan tenaga kerja yang harus benar-benar dipertimbangkan berdasarkan pendidikan, pengalaman, dan keahlian seseorang. Kecuali itu keadilan juga dituntut misalnya dalam pembagian pendapatan (upah), sesuai dengan berat ringannya pekerjaan dan tanggung jawab seseorang.
Kejujuran dituntut agar masing-masing orang bekerja pertama-tama untuk kepentingan bersama dari usaha yang dilakukan, dan bukan mendahului kepentingan pribadi.
3. Fungsi Manajemen
Managemen mempunyai beberapa fungsi pokok, antara lain : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Oleh karena itu manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien (Jamal Ma’mur Asmani, 2009: 70).
a. Fungsi perencanaan
Fungsi perencanaan antara lain adalah :menentukan tujuan dan kerangka tindakan yang diperlukan, menentukan kesempatan dan ancaman, menentukan strategi, kebijakan, tak-tik dan program.
b. Fungsi pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian meliputi : penentuan fungsi, hubungan dan struktur. Fungsi mempunyai arti tugas-tugas yang dibagikan kedalam fungsi garis, staf dan fungsional. Hubungan terdiri atas tanggungjawab dan wewenang memperlancar alokasi sumber daya dengan kombinasi yang tepat untuk mengimplementasikan rencana.
c. Fungsi kepemimpinan
Fungsi manajer maliputi : menggambarkan bagaiman manajer mengarahkan dan mempengaruhi para bawahan, memberikan contoh bagaimana orang lain melaksanakan tugas yang penting dengan menciptakan suasana yang menyenangkan untuk bekerja sama.
d. Fungsi pengawasan
Fungsi pengawasan meliputi penentuan standar, supervise, dan mengukur pelaksanaan terhadap standar, serta memberi keyakinan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Pengawasan sangat erat kaitannya dengan perencanaan, karena melalui pengawasan efektifitas manajemen dapat diukur (Nanang Fatah, 2008: 1-2).
Selain fungsi manajemen diatas, ada fungsi-fungsi manajemen yang lain. Suryo Subroto dalam bukunya Manajemen Pendidikan di Sekolah mengatakan; ada tujuh fungsi manajemen pendidikan dilihat dari sudut proses pencapaian tujuan pendidikan. Fungsi tersebut antara lain :
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan
4) Pengkoordinasian
5) Pembiayaan
6) Pemantauan
7) Penilaian
(Suryo Subroto, 2004: 22)
Fungsi-fungsi yang disebutkan oleh Suryo Subroto diatas hampir sama dengan fungsi-fungsi manajemen yang diungkapkan oleh Jamal Ma’mur Asmani. Ada fungsi tambahan yaitu fungsi pembiayaan dan penilaian.
Fungsi pembiayaan adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan benlanja pendidikan. Kegiatan ini meliputi : perencanaan biaya, usaha mendapatkan dana, penggunaan serta pengawasan anggaran tersebut.
Fungsi penilaian adalah kegiatan melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kelemahan dan kekuatan program yang dilaksanakan.
Berbeda lagi dengan fungsi-fungsi manajemen yang disampaikan oleh Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono. Mereka berdua menyebutkan fungsi-fungsi manajemen secara lebih lengkap. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut : Perencanaan, Pengorganisasian, Koordinasi, Pengarahan (directing), Motivasi, Komunikasi, Kepemimpinan, Penanggungan resiko, Pengambilan keputusan (dicision making), Pengawasan / pengendalian dan sebagainya. (Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono, 2001: 10)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemberitahuan Kegiatan Manasik Haji

Ikuti Lomba di Klaten, Team Drumband TKIT Arofah 1 Boyolali Sabet 3 Trophy Sekaligus

Untuk Menumbuhkan Jiwa Sosial Sejak Dini, TKIT Arofah 1 Boyolali Membagikan Zakat Fitrah untuk Warga Sekitar